LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PENGOLAHAN
BAKPIA CRISPY BAROKAH
AGUNG
Di Dk. WINONG Ds. KRAKITAN Kec. BAYAT
KABUPATEN
KLATEN
Disusun
oleh :
JOKO SUSILA
NIM 1331101309
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA
KLATEN
2015
LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PENGOLAHAAN BAKPIA CRISPY BAROKAH AGUNG
Di Dk. WINONG Ds. KRAKITAN Kec. BAYAT
KABUPATEN
KLATEN
JOKO SUSILA
NIM. 1331101409
Kerja Praktek telah dilaksanakan
dari 25 Januari 2015 sampai 25 Februari 2015
Pemilik Home Industri
Janto
|
Dosen Pembimbing
Drs. Cucut
Prakoso, MP
|
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Teknologi Pertanian
UniversitasWidya Dharma Klaten
Ir. AgusSantoso, MP.
NIP.
19650408 199010 1 001
|
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucap sykur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
Dalam
penulisan laporan praktek kerja lapangan ini masih banyak mendapatkan bantuan
bimbingan serta saran yang
bermanfaat dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang sangat
baik
ini
dengan
segala
kerendahan
dan
hati
penulis
ingin
mengucapkan rasa terimakasih
kepada yang terhormat :
1.
Prof.
Dr. H. Triyono, M.Pd selaku Rektor Universitas Widya Dharma
Klaten
2.
Ir. Agus Santoso, MP. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Widya Dharma Klaten,
3.
Aniek
Wulandari,
SP. MP.
selaku Ketua
Jurusan
Teknologi
Hasil
Pertanian,
4.
Drs.
Cucut Prakosa, MP, selaku dosen pembimbing,
5.
Bapak
Janto selaku pemilik home
industry,
6.
Semua pihak yang telah membantu
Semoga laporan kerja praktek ini ada manfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan.
Klaten, September 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDIL ..................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN
......................................................................
KATA PENGANTAR
..............................................................................
DAFTAR ISI
.............................................................................................
DAFTAR GAMBAR
................................................................................
|
I
ii
iii
iv
vi
|
BABB
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
..............................................................................
B.
Tujuan
............................................................................................
C.
Manfaat
..........................................................................................
BAB II. TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN
A.
Sejarah
......................................................................................
B.
TenagaKerja
.............................................................................
C.
Manajemen Perusahaan
............................................................
D. Hasil
Pengolahan Produk ..........................................................
BAB III. PROSES PRODUKSI
A.
Tata Letak Pabrik ......................................................................
B.
Bahan Baku dan Peralatan
.......................................................
C.
Proses Pengolahan
....................................................................
BAB
IV. PENANGANAN LIMBAH .......................................................
BAB V. PEMASARAN.............................................................................
BAB VI. PEMBAHASAN
........................................................................
BAB VII. KESIMPULANDAN
SARAN
.................................................
LAMPIRAN
..............................................................................................
|
1
2
2
4
5
7
8
10
11
12
18
19
20
22
23
|
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.
Struktur Organisi ….………………………………….……...
2.
Produk Bakpia Crispy
...............................................................
3.
Tata Letak Pabrik .....………………………………….. ..........
4. Proses
penimbangan bahan baku ..............................................
5. Proses
pembuatan kulit dan soo ...............................................
6. Proses
pembuatan bakpia crispy .............................................
7. Proses
pengovenan ...................................................................
8. Proses
pengemasan
...................................................................
9. Diagram
alir proses pembuatan bakpia crispy ..........................
|
6
9
10
12
13
14
15
16
17
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Makanan berbasis gandum atau tepung terigu telah menjadi makanan pokok
banyak negara. Ketersediaannya yang melimpah di pasar dunia, proteinnya yang
tinggi, harganya yang relatif tidak mahal dan pengolahannya yang praktis dan mudah
telah menjadikan makanan berbasis tepung terigu merambah cepat ke berbagai
negara. Negara pengekspor gandum juga cukup banyak antara lain, Australia,
Kanada, Amerika, Rusia, Cina, dan masih banyak lagi.
Dalam perjalanannya, tepung terigu yang diolah dari biji gandum melalui
proses penggilingan kemudian dikembangkan menjadi beragam makanan. Hasil olahan
gandum yang paling banyak dikenal dan dikonsumsi berbagai negara termasuk
Indonesia adalah roti dan mie. Produk jadi lainnya seperti kue, biskuit, makanan
ringan dan salah satunya bakpia.
Bakpia adalah makanan yang terbuat
dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu
dipanggang. Istilah bakpia sendiri berasal dari kata “bak” yang berarti daging
dan “pia” yang berarti kue, secara harfiah berartikan roti berisikan daging. Beberapa
daerah di Indonesia, makanan yang terasa legit ini dikenal dengan nama pia atau
kue pia.
Bakpia
termasuk salah satu makanan yang populer dari keluarga Cina atau Tionghoa.
Bakpia yang cukup terkenal salah satunya berasal dari daerah Patuk, Yogyakarta,
sehingga dikenal dengan sebutan Bakpia Patuk. Mengingat masyarakat Yogyakarta
beragama Islam, pada perkembangannya, semula isi bakpia yang berisikan daging
babi diubah menjadi kacang hijau. Kemudian rasa bakpia dikembangkan menjadi
beraneka ragam seperti coklat, keju, nanas dan masih banyak lagi.
Alasan penulis memilih kerja praktik di tempat usaha rumah tangga
pembuatan bakpia crispy milik bapak Janto adalah untuk menambah pengetahuan atau wawasan tentang
bagaimana cara pengolahan bakpia, karena dari dulu hanya mengenal
produk jadi dan mengkonsumsinya saja sehingga dengan adanya kerja praktek ini
dapat belajar dan
praktek langsung tentang bagaimana cara pembuatan bakpia
dari awal sampai akhir.
Jenis produk bakpia crispy jarang didengar di pasaran sehingga menjadi daya
tarik penulis untuk mengetahui proses pembuatan dan pemasaran produk bakpia
crispy.
B. Tujuan
1.
Kerja
praktek merupakan bentuk
pembelajaran secara langsung yang
sangat berharga melalui keterlibatan dalam proses produksi
yang dapat menerapkan, merumuskan dan memecahkan masalah-masalah yang muncul.
2.
Mahasiswa
dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di Perguruan Tinggi berupa pemikiran,
teknologi dan keterampilan.
3.
Mendewasakan
cara berfikir mahasiswa didalam menelaah, merumuskan dan memecahkan masalah.
C.
Manfaat
1.
Bagi
Penulis
Mendapatkan wawasan atau gambaran tentang cara pengolahan makanan dari proses awal hingga akhir dengan baik dan benar.
2.
Bagi
Institusi
Hasil laporan ini diharapkan
dapat menambah informasi dan referensi yang kelak dapat bermanfaat bagi
mahasiswa selanjutnya.
3.
Bagi
Produsen
Dapat memberikan sumbangan
pikiran dan saran pada produsen dalam memahami pengolahan produk melalui teori-teori
yang didapat diperkuliahan sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksi.
BAB II
TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN
A.
Sejarah dan
Pengelolaan Usaha
Usaha bakpia
milik bapak Janto berdiri pada tahun 2008, berawal dari
sebuah hobi dan pengalamanya saat bekerja sebagai pedagang kecil, penjual es krim, pedagang kain, sebagai pegawai bakpia
dan masih banyak lagi.
Keadaan yang seperti itu
timbul pikiran kreatif untuk membuat bakpia dengan variasi dari bapak Janto. Tekat yang kuat serta
sifat pantang menyerah, bapak Janto memulai usahanya. Beliau hanya lulus SD (sekolah dasar), akan tetapi itu bukan menjadi alasan untuk menyerah
dengan keadaan. Usaha kecilnya
ini dimulai dari tahun 2008-2010 dari membuat produk seperti bakpia
basah, bakpia kering, kripik belut, kripik ikan nila dll. Sistem penjualanya yang masih dititipkan ke warung-warung
kecil
dan belum diberi nama.
Usaha ini berkembang dengan sangat pesat berkat kegigihan dan keberanian
mengambil resiko dari bapak Janto. Pada tahun 2010 bapak Janto lebih fokus pada
pembutan bakpia basah dan bakpia kering karena bahan baku kripik belut dan
kripik ikan nila pada musim tertentu sulit didapat. Inovasi-inovasi produk selalu dicoba, pada tahun 2015 bapak Janto mencoba
Inovasi baru yang diberi nama “Pia Crispy”. Produk ini sangat diminati konsumen
dan dapat diterima di pasaran. Melihat permintaan pasar yang banyak, bapak
Janto memutuskan untuk fokus pada bakpia crispy sedangkan bakpia basah dan bakpia
kering yang sebelumnya diproduksi manajemen pengolahannya diserahkan penuh
kepada bapak Heru yang tidak lain adalah adik kandung bapak Janto.
B. Tenaga
Kerja
Tenaga kerja yang dimiliki
bapak Janto
dalam memproduksi bakpia crispy
berjumlah 7 karyawan. Karyawan ini ditempatkan dalam proses produksi bakpia
crispy, antara lain :
1.
Tiga
orang dibagian produksi
2.
Satu
orang dibagian pengovenan
3.
Dua
orang di
bagian pengemasan.
4.
Satu orang dibagian pemasaran
Pendidikan karyawan mulai dari SD, SMP
dan SMA. Sebuah
sikap
kekeluargaan
diciptakan dalam lingkungan kerja ini, sehingga dalam bekerja jarang sekali ditemui rasa
iri atau terpaksa walaupun sudah ada penentuan bagian. Proses kerja dalam usaha ini adalah saling membantu,
dimana jika ada yang terlihat berat pekerjaannya maka yang lain akan dengan sigap membantu, sehingga tidak ada karyawan yang sampai berpangku tangan dalam bekerja. Ibu
Icha adalah istri bapak Janto yang berperan sebagai pengatur keuangan dan
menggantikan bapak Janto jika beliau tidak ada ditempat. Struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 1. Struktur organisasi.
Gambar
1: Struktur Organisasi
Keterangan
:
1.
Manager
Manager adalah orang yang bertugas memberikan arahan kepada semua karyawan tentang apa
yang dikerjakan dan bagaimana proses pengerjaannya. Manager
bertugas mengatur semua
kegiatan yang dilakukan, mengawasi kegiatan yang dikerjakan
karyawan, dan mencari
hal-hal
baru yang dapat
dikembangkan
dalam
usahanya
serta memperluar pasar.
2.
General
Manager
General manager adalah orang yang bertanggung
jawab menggantikan manager
dan menjadi bendahara perusahaan. General manager bertugas mengkoordinir semua karyawan yang ada,
mengawasi kegiatan produksi,
mengatur
keuangan
untuk
pembelian
bahan
baku,
dan membuat laporan
keuangan.
3.
Bagian Produksi
Produksi adalah
karyawan yang bertanggung
jawab pada bagian produksi,
bagian ini dibagi menjadi 2 tugas, yang pertama membuat adonan dan yang kedua
membentuk adonan menjadi bulatan bakpia. Membantu kegiatan yang lain jika perkerjaan sudah selesai.
4.
Bagian Pengovenan
Pengovenan adalah
karyawan yang bertanggung
jawab dalam proses penggovenan dan membantu proses produksi.
5.
Bagian Pengemasan
Pengemasan
adalah karyawan yang bertanggung
jawab
dalam proses pengemasan,
melayani penjualan jika ada
pembeli yang datang langsung, dan membantu proses produksi
6.
Bagian Pemasaran
Pemasaran adalah
karyawan yang bertanggung jawab mengantar
bakpia ke toko penjualan, belanja bahan baku dan membantu pekerjaan yang lainnya.
C. Manajemen
Perusahaan
Pemilik perusahaan bakpia crispy ini adalah bapak Janto. Modal yang digunakan adalah modal sendiri
sehingga semua yang dibutuhkan diusahakan sendiri dan tidak dari kerjasama dengan orang lain.
Bapak Janto mendirikan usaha ini dirumahnya sendiri yaitu
di Dukuh Winong, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Seiring
berjalannya waktu usahanya semakin berkembang. Bapak Janto membuat rumah di samping tempat usahanya untuk
memproduksi bakpia crispy.
Dalam memanajemen keuangan, bapak
Janto mempercayai semepenuhnya kepada ibu Icha yang tidak lain adalah istri
bapak Janto. Ibu Icha selalu membuat laporan yang dibukukan untuk mencatat uang
masuk dan uang keluar. Pembukuan
yang telah ada tetap diperikasa oleh bapak Janto sendiri sehingga semua proses keuangan termanajemen
dengan baik dan benar.
Pembelian di tempat produksi dibayar secara tunai dan langsung dicatat
dalam buku. Kesalahan perhitungan
yang terjadi biasanya
langsung diselesaikan. Hal ini sering terjadi karena istrinya yang memberi uang belanja
terkadang lupa mencatat jumlahnya sehingga terdapat kekeliruan. Kejadian ini terjadi
saat membeli kebutuhan produksi secara mendadak yang jumlahnya hanya sedikit seperti telur ayam,
gas, dan kebutuahan mendadak lainya. Kesalahan tersebut langsung diselesaikan karena sifat kepercayaan yang diberikan bapak
Janto kepada istrinya sejak awal mereka mengelola
usaha
ini.
D. Hasil
dan Produk Olahan
Hasil dan produk olahan di home industri pembuatan bakpia ini ada 3 macam bakpia
yaitu; bakpia kering, bakpia basah, dan bakpia crispy. Dari produk yang ada
itu tentunya memiliki ciri khas
dari rasa, bentuk maupun teksture. Bakpia crispy adalah jenis olahan baru yang merupakan bakpia hasil inovasi bapak Janto.
Gambar
2. Produk bakpia crispy
BAB
III
PROSES PRODUKSI
A. Tata
Letak Pabrik, Bahan Baku dan Peralatan
1.
Tata Letak Pabrik
Gambar
3.Tata Letak Pabrik
Keterangan
:
1. Tempat
pembuatan adonan isi bakpia
2. Tempat
pembuatan adonan soo
3. Tempat
pembuatan adonan kulit bakpia
4. Tempat
pengovenan
5. Tempat
produksi
6. Tempat
pengemasan
2. Bahan Baku
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bakpia crispy ini
adalah
tepung terigu, gula pasir, margarin, minyak kelapa, kuning telur,
pengembang, keju/coklat. Bahan-bahan ini diperoleh di sekitar Pasar Klaten.
Setiap kali produksi, selalu membeli bahan baku dan hanya waktu tertentu membeli
bahan baku dalam jumlah banyak untuk cadangan, seperti pada saat hari raya yang permintaan bakpia besar dan harga bahan baku yang
selalu naik sehingga pembelian bahan baku dilakukan dalam jumlah yang banyak dan jauh-jauh hari. Bahan baku disimpan
dalam ruangan yang kering dan dikontrol setiap harinya, untuk memastikan bahan
masih tersedia atau tidak. Ketepatan waktu pengontrolan dalam penyediaan bahan
baku merupakan hal yang penting karena jika sudah habis sebelum waktu jam
pulang maka proses produksi akan terhenti.
3.
Peralatan
Peralatan yang
digunakan tergolong semi modern. Tempat produksi ini memiliki 3 mesin adonan, 1
oven
dan 3 rak untuk mendinginkan bakpia yang telah dioven, 2 meja besar untuk produksi.
Peralatan pendukung yang diantaranya pisau, semprotan, nampan, loyang, timbangan, sekrap,
penghalus gula, tempah besar untuk meniriskan dan masih banyak lagi. Mesin
adonan dibagi menjadi 3 yaitu mesin
untuk membuat adonan kulit bakpia, adonan soo, dan adonan isi bakpia. Peralatan produksi dibersihkan setiap sore setelah
proses produksi selesai. Hal ini dilakukan agar mesin tetap terjaga
dari kotoran sisa produksi yang dapat menyebabkan jamur sehingga dapat digunakan kembali dengan baik dan tidak mempengaruhi kualitas bakpia
crispy.
B. Proses
Pengolahan
1. Penimbangan bahan baku
Gambar
4. Proses penimbangan bahan baku (margarin)
Penimbangan
bahan dilakukan untuk menentukan formulasi yang akan dibuat. Komposisi kulit
bakpia, soo, dan adonan isi bakpia per 500 bakpia crispy yaitu 5 kg tepung
terigu, minyak kelapa 500 ml, 2.500 ml air gula, dan setengah sendok teh garam
untuk kulit bakpia. Minyak kelapa 2000 ml, tepung terigu merk Kencana Merah 5
kg untuk membuat soo. Tepung terigu merk Kencana Merah 10 kg, Keju 250g/coklat
bubuk 250g, gula 5,5 kg, margarin 5,5 kg dan VX (pengembang) 250g, serta 1 kg kuning
telur untuk mengolesi bagian atas bakpia sebelum dipanggang.
2. Pencampuran
bahan dan pembuatan adonan
Gambar
5. Proses pembuatan kulit dan soo
Pencampuran
bahan dilakukan oleh orang yang sudah menjadi kepercayaan dari pemilik usaha agar
komposisi tepat sehingga tidak mengurangi kualitas produk. Pencampuran kulit
bakpia dilakukan dengan memasukan bahan
kulit bakpia kedalam mixer,
kemudian
diputar selama kurang kebih 1 menit sampai semua tercampur dengan baik dengan
tekstur kenyal dan sulit putus. Pencampuran soo dengan memasukan bahan soo bakpia kedalam mixer, kemudian diputar selama kurang
lebih 1 menit sampai semua tercampur dengan baik seperti membuat kulit bakpia
tapi tekstur isi kulit bakpia seperti pasta. Pencampuran isi bakpia dengan memasukan bahan isi bakpia kedalam mesin
adonan dan dicampur selama kurang lebih 10 menit sampai bahan tercampur rata.
3. Pembuatan
Bakpia
Gambar
6. Proses pembuatan bakpia crispy
Pembuatan
bakpia dilakukan secara manual. Cara pembuatannya dengan membuat
potongan-potongan kecil adonan kulit sama besar kurang kebih 1,5 cm. Memasukan
soo kurang lebih setengah sendok teh lalu ditekan dan dilipat agar membentuk
lapisan pada kulit bakpia. Selanjutnya membuat bola-bola kecil dengan diameter
2,5 cm untuk isi bakpia, membungkus isi bakpia dengan kulit bakpia yang telah
diberi soo. Kemudian bulatan bakpia ditata dalam loyang dan diolesi kuning
telur pada bagian atas bakpia untuk memberikan tampilan yang baik dan rasa
gurih pada bakpia.
4. Pengovenan
Gambar
7. Proses pengovenan
Pengovenan
merupakan proses pematangan bakpia. Pada saat mengoven harus memperhatikan
waktu dan suhu pengovenan. Pengovenan dilakukan selama kurang kebih 30 menit
dengan suhu kurang lebih 2500 C. Setiap 10 menit harus dipantau untuk melihat tingkat kematangan agar tidak gosong. Setelah pengovenan
selesai bakpia didinginkan menggunakan tampah besar dan diletakan pada rak
sampai dingin.
5. Pengemasan
Gambar
8. Proses pengemasan
Pengemasan
dilakukan agar tampilan bakpia crispy menjadi lebih menarik. Pengemasan bakpia
crispy menggunakan kardus yang diberi selotip untuk meminimalisir udara dan
serangga masuk. Pengemasan dilakukan secara manual satu per satu. Pengemasan
dilakukan biasanya pada pagi hari karena proses penirisan dan pendinginan
bakpia dilakukan semalaman agar benar-benar dingin untuk mengurangi penguapan
didalam kardus yang menyebabkan kerusakan pada produk. Setelah proses
pengkardusan selesai kemudian ditata diruangan dengan suhu kamar untuk menjaga
kualitas produk. Pemberian label kadaluarsa dilakukan pada saat setelah
pemberian selotip. Pengiriman produk menggunakan kardus besar yang berisi 77
kardus kecil.
Gambar 9. Diagram Alir Proses Pembuatan Bakpia
Crispy
BAB
IV
PENGOLAHAN
LIMBAH
Limbah yang dihasilkan
pada produksi ini adalah produk yang tidak terjual, cangkang telur, dan kardus
yang tidak terpakai. Untuk limbah produk yang kembali atau kadaluarsa dimanfaatkan
untuk pakan ternak sapi dan cangkang kulit telur dibuang ketempat sampah karena
jumlah yang sedikit tidak menjadi permasalahan. Sedangkan kardus bekas yang tidak
terpakai dikumpulkan digudang dan akan dijual nantinya. Limbah di tempat
produksi bakpia ini sudah tertangani dengan baik dan tidak sampai mencemari
lingkungan sekitar sehingga tidak menggangu masyarakat sekitar.
BAB
V
PEMASARAN
PRODUK
Sistem pemasaran produk
bakpia crispy ini dengan cara menitipkan ke toko oleh-oleh sekitar Klaten, Jogja dan Solo. Bapak Janto memiliki
toko sendiri yang diberi nama toko oleh-oleh Barokah Agung yang berada di Jl.
Jogja Solo Km 17 Telogo, Prambanan. Jumlah produksi bakpia crispy di tempat bapak Janto setiap harinya ± 200 kardus dan setiap kardus berisi 10
bakpia crispy. Bapak Janto juga mengirim ke wilayah Tasik, Bandung dan Jakarta melalui
jasa antar barang dan langsung diterima oleh sales bapak Janto yang berada
disana. Sales tersebut adalah teman bapak Janto ketika bekerja disana.
Bakpia crispy yang dititipkan di toko
oleh-oleh, pembayarannya ketika barang sudah terjual dan pada saat itu juga
produk yang tidak terjual karena sudah kadaluarsa diambil untuk ditukar dengan
yang baru yang dilakukan 1 bulan sekali. Seles bapak Janto sudah
memiliki pasar sendiri dan tidak terikat kontrak yang tidak memiliki target
penjualan yang harus terpenuhi. Tempat
produksi ini juga menerima pembelian di rumah dengan harga yang lebih
murah dari pada ditoko sehingga tidak jarang pembeli yang membeli bakpia di
rumah dengan sistem pembayaranya langsung.
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Proses
Dari proses pembuatan bakpia crispy di home industri bapak Janto sudah baik, mulai dari awal pengolahan hingga akhir pengolahan, akan tetapi dalam melakukan
usaha tersebut masih ada kendala-kendala yang diantaranya
:
1.
Proses
penecetakannya
masih manual, menyebabkan ukuran yang tidak sama.
2.
Proses penimbangan bahan baku masih
sering dengan perkiraan dalam pembuatan adonan.
3.
Tingkat higienitas yang kurang dengan
ditandai adanya lalat yang berterbangan disekitar proses produksi.
4.
Proses pendinginan pasca pengovenan
diletakan diruang terbuka yang itu dapat menyebabkan kualitas bakpia menurun
dan proses kadaluarsa menjadi lebih cepat.
5.
Media promosi menggunakan internet belum
diterapkan.
Sehingga dengan mengetahui kendala-kendala tersebut diharapkan kita bisa
membantu untuk memberikan solusi atau masukan yang berguna dan bermanfaat bagi
produsen bakpia crispy ini. Hal-hal yang diharapkan untuk mengatasi kendala
tersebut yaitu :
1.
Menbuat alat untuk
mencetak bakpia agar hasilnya sama dan memiliki standar ukuran yang pasti.
2.
Pembuatan adonan baiknya menggunakan
alat ukuran yang pasti untuk dijadikan standar dan agar kuantitasnya tetap
terjaga.
3.
Mengunakan kipas angin untuk mengusir
lalat yang ada disekitar tempat produksi.
4.
Membuatkan ruangan kusus untuk tempat
pendinginan yang kering dan tidak ada lalat.
5.
Dapat memanfaatkan internet dalam
memaksimalkan promosi pemasaran.
BAB
VII
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek lapangan
dapat di simpulkan bahwa:
1.
Dari data yang diperoleh dari perusahaan
bakpia crispy yang terletak di Dk. Winong, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, maka
dapat disimpulkan bahwa tepung terigu dapat diolah menjadi bakpia crispy yang
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
2.
Bakpia crispy terbuat dari tepung
terigu, gula pasir, minyak kelapa, margarin, dan panili. Bakpia ini juga
merupakan salah satu bentuk olahan baru dengan tekstur yang renyah dan rasa yang manis perpaduan
gurih.
3.
Produk ini sangat diminati oleh
masyarakat dibuktikan dengan permintaan yang tinggi dan terkadang sampai tidak
mampu memenuhinya, terlebih pada hari raya.
B.
Saran-
saran
1. Kualitas
produk harus dijaga dengan memperhatikan hal-hal kecil seperti menjaga
kebersihan alat dan tempat produksi.
2. Mempromosikan
produk melalui internet seperti menggunakan media sosial yang ada.
LAMPIRAN
FOTO –FOTO KEGIATAN
a.
Proses
Penimbangan
Bahan Baku
b.
Proses
pembuatan
adonan
c.
Proses
pembuatan
bakpia crispy
d.
Proses Pengovenan
e.
Proses
pengemasan
f. Kardus
kemasan
- Produk
Bakpia Crispy